Penerapan Disiplin yang Positif demi Tumbuh Kembang Anak
Pola asuh positif atau positive parenting merupakan cara mengasuh yang menekankan pada hubungan kuat antara orang tua dan anak. Tujuan dari pola asuh ini adalah membuat anak disiplin tanpa kekerasan dan hukuman. Berikut adalah manfaat menerapkan pola pengasuhan ini.
• Meningkatkan rasa percaya anak terhadap orang tua
Tidak hanya orang tua yang harus percaya kepada anak. Menumbuhkan kepercayaan anak terhadap orang tua tak kalah pentingnya. Apabila anak percaya pada orang tuanya, mereka akan mudah menerima dan mengikuti nasehat yang diberikan. Hal ini menjadi penting demi tumbuh kembang anak, tentunya mereka akan lebih mudah patuh dan mencontoh apa yang dilakukan orang tua.
Sebaliknya, jika anak tidak percaya pada orangtuanya, semua nasehat dan ajaran lainnya tidak akan didengar apalagi dilakukan. Selain itu, anak menjadi kurang hormat kepada orang tua. Sikap tidak percaya dan kurang hormat ini dapat berlanjut hingga anak dewasa. Dampak terburuknya adalah, anak akan melawan orang tua.
• Mempererat hubungan anak dan orang tua
Positive parenting berdampak positif terhadap hubungan antara orang tua dan tumbuh kembang anak. Kedekatan antara orang tua dan anak akan membuat anak bahagia dan nyaman. Lingkungan yang hangat seperti itu akan membuat anak sehat secara fisik dan mental.
Kedekatan ini juga membantu orang tua memahami perkembangan anak. Orang tua menjadi lebih tahu karakter anak, perasaannya, apa yang ia suka dan tidak suka, dan apa yang sedang diinginkan.
• Membuat anak lebih bahagia
Anak yang tumbuh bahagia, karena limpahan kasih sayang orang-orang di sekitarnya, cenderung akan tumbuh secara sehat, percaya diri, memiliki kemampuan sosial yang baik, serta sukses di masa depan dalam hal pendidikan, karir, dan pencapaian lainnya.
Ada beberapa tanda berhasilnya pola asuh positif. Pertama, anak terlihat aktif dalam keseharian. Melakukan kegiatan atau hobi menandakan anak merasa bahagia. Namun setiap anak berbeda. Bukan berarti anak yang pendiam tidak bahagia. Bisa saja ia pendiam karena fokus melakukan kegiatan seperti melukis, bermain puzzle, dan sebagainya.
Kesalahan pola asuh yang berdampak pada tumbuh kembang anak
Agar tumbuh kembang anak berjalan baik sesuai usianya, kesalahan pola asuh seperti ini harus dihindari.
• Sering melarang anak
Orang tua sering melarang anak untuk melakukan berbagai hal karena mereka mengkhawatirkan sang anak. Namun jika keseringan melarang anak untuk melakukan sesuatu, anak dapat tumbuh menjadi penakut. Sebaiknya biarkan anak melakukan hal-hal yang dinginkan namun tetap mengawasi mereka.
• Membandingkan anak dengan anak lain
Baik dilakukan secara sadar atau tidak, membanding-bandingkan anak dengan anak orang lain akan membuat anak gelisah, cemas, dan rendah diri. Dan tentu hal ini tidak baik dalam tumbuh kembang anak.
• Memberi hukuman jika anak salah
Beberapa orang tua menghukum anak saat ia melakukan kesalahan dengan tujuan mendisiplinkan anak. Hukuman berupa verbal maupun fisik tergolong kekerasan terhadap anak dan bisa berdampak buruk. Misalnya perkembangan otak anak dapat terhambat sehingga mereka tidak bisa berkonsentrasi dengan baik.
Orang tua memang wajib disiplin, tentunya ini semua dilakukan demi tumbuh kembang anak yang sehat dan positif. Akan tetapi, haruslah diingat bahwa dalam rumusan tersebut, bukan berarti mereka berhak menghukum anak dengan kekerasan fisik atau verbal.