Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Mengatasi Anak yang Suka Merengek

Mengatasi Anak yang Suka Merengek

"Mamaaaaaaa!"


Mendengar anak Anda seperti itu sambil menangis terisak tidak jarang menjengkelkan, membuat frustrasi dan terkadang dapat mengganggu saraf Anda. Meskipun menjengkelkan dan tidak dapat diterima, sebenarnya efektif bagi anak Anda untuk menarik perhatian Anda. Inilah yang disebut dengan merengek. Tetapi, seperti kebiasaan buruk lainnya, Anda dapat menghentikannya sejak awal dengan beberapa strategi sederhana untuk mengajari anak Anda tentang cara lain yang sesuai dan efektif untuk berkomunikasi dengan Anda.


Pertama, coba batasi situasi yang memicunya. Hindari tugas ekstra saat anak-anak lapar. Jangan biarkan mereka terlibat dalam permainan atau tugas dari sekolah yang dapat membuat frustrasi sebelum tidur. Perhatikan saat anak Anda berbicara, karena terkadang rengekan adalah reaksi saat anak merasa Anda tidak memberikan perhatian penuh kepada mereka. Pujilah mereka pada saat tidak merengek dan berbicara dengan suara yang normal dan dapat dimengerti sehingga Anda dapat memahami sepenuhnya apa yang mereka katakan kepada Anda.


Saat rengekan dimulai, jangan bereaksi berlebihan. Jagalah agar tanggapan Anda tetap sederhana, tenang, dan netral. Minta anak Anda untuk mengulangi permintaan tersebut dengan nada normal. Misalnya, jika Anda harus menyelesaikan belanja bahan makanan lalu setelahnya Anda harus menyiapkan dan meletakkan makan malam di atas meja, dan anak Anda mulai merengek minta camilan, segera tawarkan sesuatu yang sehat dan saya harap Anda tetap tenang menghadapi mereka.


Jika Anda memiliki anak yang lebih besar yang sudah terbiasa dengan cara merengek, sarankan agar mereka menemukan solusi untuk mengatasi rasa bosan atau mencoba hal lainnya. Jika Anda ingin menyarankan alternatif yang mungkin tidak mereka inginkan maka, itu hanya akan memperpanjang rengekan anak.


Terkadang rengekan bisa terjadi akibat trauma dan masalah dalam hidup mereka. Perceraian, penyakit keluarga yang serius, atau masalah di sekolah mungkin menjadi akar masalahnya. Sekali lagi cobalah untuk tetap tenang, sabar, dan berikanlah perhatian yang cukup kepada sang buah hati dengan cara memperkuat kedekatan dengan anak Anda. Selalu berikan respon yang positif dan penuh kasih saat anak Anda mulai merengek