Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Mengetahui Gejala Pneumonia pada Anak

Mengetahui Gejala Pneumonia pada Anak
Pneumonia adalah infeksi salah satu paru atau keduanya. Ketika kedua paru-paru terinfeksi, itu dikenal sebagai pneumonia ganda. Nah yuk mari kita kenali penyebab dan perawatan yang tepat untuk mengatasi penyakit ini.

Paru-paru merupakan bagian penting dari sistem pernapasan. Udara yang dihirup mengandung oksigen, yang disaring oleh paru-paru. Oksigen ini kemudian dibawa ke seluruh tubuh dengan bantuan darah yang dialirkan dari saluran pernapasan oleh alveoli. Kapiler atau pembuluh darah kecil yang dikelilingi oleh kantung udara kecil ini dikenal sebagai alveoli. Ada lebih dari enam ratus juta alveoli di dalam tubuh manusia. Udara yang diambil disuplai ke alveoli, oksigen yang diekstraksi dari udara dilarutkan dalam darah. Kemudian tugas sel darah merah untuk mendistribusikan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Oksigen sangat penting dalam berfungsinya tubuh manusia dan pasokan oksigen yang tidak mencukupi dapat merusak organ dan terkadang dapat mengancam jiwa. Fungsi ini terganggu ketika paru-paru terinfeksi pneumonia.

Pneumonia tidak memungkinkan paru-paru berfungsi dengan baik, karena infeksi menghasilkan cairan yang menghalangi alveoli. Sebaliknya, oksigen tidak dapat menembus jauh ke dalam paru-paru dan lebih sedikit oksigen yang disuplai ke darah. Pernafasan terpengaruh dan kondisinya memburuk ketika kedua paru-paru terinfeksi pneumonia.

Baca Juga: Tips Melindungi Gigi Anak Anda

Orang-orang dari segala usia dari bayi hingga tua bisa terkena pneumonia. Ini adalah mitos di antara orang-orang bahwa basah kuyup membuat orang tersebut terkena pneumonia. Tetapi sebenarnya virus atau bakteri yang menyebabkan infeksi. Ketika seseorang yang terinfeksi flu atau pilek mengalami kemunduran kondisinya, dia dapat terinfeksi pneumonia. Hal ini terjadi karena iritasi akibat flu atau pilek membantu kuman pneumonia mudah masuk ke paru-paru dan berpindah tempat untuk menyebarkan infeksi.

Virus atau bakteri penyebab pneumonia dapat menyebabkan kerusakan, yang tingkat keparahannya dapat bergantung pada kesehatan anak. Jika infeksi disebabkan oleh bakteri, anak akan segera sakit dan bisa terkena demam suhu tinggi disertai menggigil. Pneumonia yang disebabkan oleh virus berkembang sangat lambat dan butuh waktu lebih lama untuk sembuh. Anak juga bisa mengalami batuk, nyeri dada, sakit kepala, dan atau nyeri otot. Hal ini juga dapat membuat sulit bernapas, sehingga anak akan mulai bernapas lebih cepat dan membuat batuknya mengeluarkan lendir.

Baca Juga: Kenali Gejala Flu dan Pilek pada Anak

Bila diberikan perawatan yang tepat, anak bisa sembuh total. Dokter pertama-tama akan memeriksa detak jantung dan pernapasan dengan bantuan stetoskop. Stetoskop juga membantu memeriksa paru-paru, suara yang dihasilkan paru-paru membantu menentukan apakah ada cairan di dalamnya. Suara seperti berderak atau menggelegak kadang mengindikasikan pneumonia. Rontgen dada juga harus diambil. Area bercak putih akan menunjukkan penumpukan cairan. Dengan melihat hasil rontgen, dokter juga dapat menentukan apakah infeksi tersebut disebabkan oleh bakteri atau virus. Jika disebabkan oleh bakteri, antibiotik akan diresepkan. Dan jika anak kesulitan menelan obat atau menahannya di dalam, ia akan disuntik dengan cairan infus. Dan jika virus yang bertanggung jawab atas infeksi tersebut, tentunya antibiotik tidak akan bekerja, kadang jika sudah terlalu parah dan anak kesulitan bernapas dokter akan memasang alat bantu pernafasan (ventilator). 

Pereda demam, bersama dengan obat batuk, juga akan diberikan dalam kasus ini. Harap diingat bahwa, obat-obatan tidak akan ada gunanya jika anak tidak cukup istirahat dan juga perbanyaklah cairan dalam tubuh. Istirahat dan tidur juga memperkuat sistem kekebalan tubuh. Mencuci tangan secara teratur dapat menjauhkan kuman berbahaya. Jadi untuk para orang tua rajinlah menjaga kebersihan diri anak dan tidak lupa untuk menjaga asupan gizi dan nutrisi tentunya demi kualitas imun baik dalam tubuh anak Anda.