Mencoba Bereaksi atau Menanggapi Anak Secara Aktif?
Berkomunikasi dengan anak-anak kita tentu terkadang bisa menjadi tugas yang sulit. Kami merasa mereka tidak mendengarkan kami; mereka merasa kita tidak mendengarkan mereka. Keterampilan mendengarkan dan komunikasi yang baik sangat penting untuk mengasuh anak dengan sukses, dan tentunya dapat membuat tumbuh kembang anak cenderung ke hal yang positif. Perasaan, pandangan, dan pendapat anak Anda berharga, dan Anda harus meluangkan waktu untuk duduk dan mulailah mendengarkan secara terbuka serta mendiskusikannya dengan jujur.
Baca Juga: Panduan Diet Laktasi dan Tips untuk Ibu Menyusui
Tampaknya menjadi kecenderungan alami untuk bereaksi daripada menanggapi. Kami memberikan penilaian berdasarkan perasaan dan pengalaman kami sendiri. Namun, menanggapi berarti menerima perasaan dan emosi anak kita dan membiarkan mereka mengekspresikan diri secara terbuka dan jujur tanpa takut akan reaksi dari kita. Dengan bereaksi, kami mengirimkan pesan kepada anak kami bahwa perasaan dan pendapat mereka tidak valid. Tetapi dengan menanggapi dan mengajukan pertanyaan tentang mengapa anak merasa seperti itu, ini membuka dialog yang memungkinkan mereka untuk mendiskusikan perasaan mereka lebih jauh dan memungkinkan Anda untuk lebih memahami tentang mereka. Menanggapi juga memberi Anda kesempatan untuk mencari solusi atau rencana tindakan dengan anak Anda yang mungkin tidak akan mereka buat sendiri. Anak Anda juga akan menghargai kenyataan bahwa Anda mungkin benar-benar mengerti perasaan mereka.
Baca Juga: Rutinitas Waktu Tidur yang Sehat untuk Anak
Sangat penting dalam situasi ini untuk memberi anak Anda perhatian penuh dan tidak terbagi. Letakkan koran, majalah, atau gadget Anda, berhenti mencuci piring, atau matikan televisi agar Anda dapat mendengar seluruh situasi dan melakukan kontak mata dengan anak Anda. Tetap tenang, pandang dengan lekat dan cobalah untuk ingin tahu, dan kemudian tawarkan solusi potensial untuk masalah tersebut.
Jangan mencegah anak Anda merasa kesal, marah, atau frustrasi. Naluri awal kita mungkin mengatakan atau melakukan sesuatu untuk menjauhkan anak kita darinya, tetapi ini bisa menjadi taktik yang merugikan. Sekali lagi, dengarkan anak Anda, ajukan pertanyaan untuk mencari tahu mengapa mereka merasa seperti itu, dan kemudian tawarkan solusi potensial untuk mengurangi perasaan buruk tersebut.
Baca Juga: Tips Menghabiskan Waktu Berkualitas dengan Anak Anda
Sama seperti kita, anak-anak kita memiliki perasaan dan kadang mengalami situasi yang sulit. Dengan secara aktif mendengarkan dan berpartisipasi dengan anak kita saat mereka memulai membicarakannya, itu menunjukkan kepada mereka bahwa kita benar-benar peduli, kita ingin membantu dan kita memiliki pengalaman serupa yang dapat mereka peroleh dari pengalaman kita sendiri. Ingat, tanggapi - jangan bereaksi.
Baca Juga: Panduan Diet Laktasi dan Tips untuk Ibu Menyusui
Tampaknya menjadi kecenderungan alami untuk bereaksi daripada menanggapi. Kami memberikan penilaian berdasarkan perasaan dan pengalaman kami sendiri. Namun, menanggapi berarti menerima perasaan dan emosi anak kita dan membiarkan mereka mengekspresikan diri secara terbuka dan jujur tanpa takut akan reaksi dari kita. Dengan bereaksi, kami mengirimkan pesan kepada anak kami bahwa perasaan dan pendapat mereka tidak valid. Tetapi dengan menanggapi dan mengajukan pertanyaan tentang mengapa anak merasa seperti itu, ini membuka dialog yang memungkinkan mereka untuk mendiskusikan perasaan mereka lebih jauh dan memungkinkan Anda untuk lebih memahami tentang mereka. Menanggapi juga memberi Anda kesempatan untuk mencari solusi atau rencana tindakan dengan anak Anda yang mungkin tidak akan mereka buat sendiri. Anak Anda juga akan menghargai kenyataan bahwa Anda mungkin benar-benar mengerti perasaan mereka.
Baca Juga: Rutinitas Waktu Tidur yang Sehat untuk Anak
Sangat penting dalam situasi ini untuk memberi anak Anda perhatian penuh dan tidak terbagi. Letakkan koran, majalah, atau gadget Anda, berhenti mencuci piring, atau matikan televisi agar Anda dapat mendengar seluruh situasi dan melakukan kontak mata dengan anak Anda. Tetap tenang, pandang dengan lekat dan cobalah untuk ingin tahu, dan kemudian tawarkan solusi potensial untuk masalah tersebut.
Jangan mencegah anak Anda merasa kesal, marah, atau frustrasi. Naluri awal kita mungkin mengatakan atau melakukan sesuatu untuk menjauhkan anak kita darinya, tetapi ini bisa menjadi taktik yang merugikan. Sekali lagi, dengarkan anak Anda, ajukan pertanyaan untuk mencari tahu mengapa mereka merasa seperti itu, dan kemudian tawarkan solusi potensial untuk mengurangi perasaan buruk tersebut.
Baca Juga: Tips Menghabiskan Waktu Berkualitas dengan Anak Anda
Sama seperti kita, anak-anak kita memiliki perasaan dan kadang mengalami situasi yang sulit. Dengan secara aktif mendengarkan dan berpartisipasi dengan anak kita saat mereka memulai membicarakannya, itu menunjukkan kepada mereka bahwa kita benar-benar peduli, kita ingin membantu dan kita memiliki pengalaman serupa yang dapat mereka peroleh dari pengalaman kita sendiri. Ingat, tanggapi - jangan bereaksi.