Menjaga Anak Aman Belajar Online Selama Pandemi Corona
Anak-anak dan remaja sekarang selama masa pandemi ini mulai belajar dan juga sering menghabiskan waktu secara online. Terhubung secara online membantu mereka mengurangi dampak COVID-19 dan mendorong mereka untuk tetap melanjutkan hidup. Tetapi jika tidak hati-hati terkadang juga akan menghadirkan risiko dan bahaya.
Resiko online yang terjadi
1. Beberapa orang dewasa melalui online menargetkan anak-anak atau remaja untuk tujuan seksual di media sosial, game, dan platform perpesanan.
2. Konten berbahaya seperti: kekerasan, kebencian, seksual, xenofobia, narkoba, menghasut bunuh diri dan melukai diri sendiri, juga beberapa informasi salah yang biasa kita dapat di media sosial, dll.
3. Atau biasa kita lihat terjadi bagi para remaja, seperti: berbagi informasi pribadi foto atau video seksual tentang diri mereka sendiri. Dan juga yang tidak kalah penting yaitu cyberbullying dari teman dan orang asing.
Inilah beberapa cara melindungi anak Anda dari hal yang sudah kita sebutkan diatas
1. Siapkan kontrol orang tua.
2. Aktifkan Safe Search di browser Anda.
3. Siapkan pengaturan privasi yang ketat pada aplikasi dan game online.
4. Tutupi webcam saat tidak digunakan.
Ciptakan kebiasaan online yang sehat dan aman
1. Libatkan anak atau remaja Anda dalam membuat perjanjian teknologi keluarga tentang penggunaan perangkat yang sehat.
2. Ciptakan ruang dan waktu bebas perangkat di rumah Anda (makan, tidur, dan bermain, tugas sekolah).
3. Bantu anak Anda belajar bagaimana merahasiakan informasi pribadi, terutama dari orang asing.
4. Habiskan waktu bersama dengan anak atau remaja Anda secara online dengan cara jelajahi situs web, media sosial, game, dan aplikasi bersama-sama.
5. Bicaralah dengan anak atau remaja Anda tentang cara melaporkan konten yang tidak pantas.
Dan sebagai penutup, jaga keamanan anak-anak Anda dengan komunikasi terbuka. Beri tahu anak Anda bahwa jika mereka mengalami sesuatu secara online yang membuat mereka merasa kesal, tidak nyaman, atau takut, mereka dapat berbicara dengan Anda dan Anda tidak akan marah atau menghukum mereka. Waspadai dengan tanda-tanda keanehan yang muncul dari anak Anda usai mereka melakukan aktivitas online seperti: anak Anda menarik diri, kesal, tertutup, atau terlalu terobsesi dengan aktivitas online. Ciptakan hubungan saling percaya dan komunikasi terbuka melalui dukungan dan dorongan positif, juga harap diingat bahwa setiap anak itu unik dan mungkin menggunakan cara berbeda untuk berkomunikasi.